Wisata Budaya dan Sejarah Keraton Kasepuhan Cirebon – Keraton Kasepuhan Cirebon bukan hanya semata-mata bangunan biasa. Keraton Kasepuhan Cirebon jadi saksi sejarah awal merasa terbentuknya Cirebon, dan juga perkembangan sejarah perkembangan Islam di Jawa Barat.
Perlu diketahui bahwa sebuah peradaban yang maju, terlampau terbujuk juga oleh kesadaran masyarakatnya terhadap nilai sebuah sejarah.
Oleh gara-gara itu, Keraton Kasepuhan Cirebon jadi media yang sanggup mengenalkan, dan juga menyadarkan penduduk perihal bukti, dan pentingnya sebuah sejarah.
Fakta saat ini menyatakan bahwa destinasi wisata keluaran macau sejarah jadi trend yang positif di kalangan anak muda, atau sering juga disebut generasi milenial.
Meskipun destinasi wisata alam tetap mendominasi, namun setidaknya dengan pesatnya perkembangan Info di internet sanggup menggugah rasa idamkan jelas generasi muda bakal bukti-bukti sejarah yang ada di Indonesia.
Maka, Keraton Kasepuhan Cirebon jadi salah-satu area wisata Cirebon yang wajib dikunjungi. Soal eksis di media sosial, latar keraton sanggup menyajikan nilai artistik loh…
Sejarah Keraton Kasepuhan Cirebon
Sekitar 77 th. sehabis dibangunnya Keraton Pakungwati, maka dijalankan perluasan kawasan tersebut dengan dibangunnya Keraton Kasepuhan pada th. 1529 oleh Pangeran Cakrabuana.
Adapun Keraton Pakungwati sendiri dibangun pada th. 1452. Karena Keraton Kasepuhan Cirebon dibangun setelahnya, maka Keraton Pakungwati menyandang predikat sebagai keraton tertua di Cirebon.
Sejarah Keraton Kasepuhan Cirebon tidak bisa lepas dari sejarah Sunan Gunung Jati. Sebagaimana diketahui, beliau merupakan salah-satu bagian dari Wali Songo.
Selain itu, nama Keraton Pangkuwati di ambil dari nama anak Pangeran Cakrabuana yang bernama Ratu Dewi Pangkuwati, sekaligus istri dari Sunan Gunung Jati.
Dengan demikian, Keraton Kasepuhan Cirebon jadi bagian tak terpisahkan dari sejarah penyebaran agama Islam, terlebih di area Jawa Barat, sekaligus sebagai cikal bakal terbentuknya Cirebon.
Sejarah Penamaan Cirebon
Sejarah penamaan Cirebon di ambil dari sebuah nama desa area tinggalnya 2 anak dari Prabu Siliwangi, yaitu:
- Pangeran Walangsungsang, atau disebut juga Pangeran Cakrabuana
- Nyai Lara Santang
Ke duanya tinggal di area tersebut berdasarkan saran dari seorang guru yang bernama Syekh Nurul Jati. Saat itu, Desa Caruban masuk ke dalam kawasan yang bernama Tegal Alang-Alang.
Lokasi Dan Alamat Keraton Kasepuhan Cirebon
Lokasi dan alamat Keraton Kasepuhan Cirebon berada di Jl. Kasepuhan No.43, Kampung Mandalangan, Kelurahan Kasepuhan, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon, Provinsi Jawa Barat.
Rute Menuju Keraton Kasepuhan Cirebon
Jalan menuju Keraton Kasepuhan Cirebon terlampau mudah sekali, bahkan hanya berjarak baccarat online lebih kurang 4 kilometer dari Terminal Harjamukti.
Adapun jarak Keraton Kasepuhan Cirebon dari Stasiun Cirebon hanya berjarak lebih kurang 3,5 kilometer saja. Dengan demikian, para pengunjung bisa pilih beragam jenis moda transportasi untuk bisa sampai di Keraton Kasepuhan Cirebon.
Baca Juga: Wisata Religi Makam Sunan Gresik Jawa Timur
Daya Tarik Keraton Kasepuhan Cirebon
1. Arsitektur Keraton Bersejarah
Harus di sadari bersama dengan bahwa rancangan bangunan yang ada saat ini terlampau jarang sekali punya nilai filosofis, baik dari tata letak, wujud bangunan, maupun arsitekturnya, kecuali di bandingkan dengan bangunan-bangunan yang ada pada era dahulu.
Bangunan-bangunan era dahulu syarat dengan nilai filosofis, terdapat makna yang mendalam yang tersaji dalam wujud bangunan.
Seperti halnya Keraton Kasepuhan Cirebon. Lokasi Keraton Kasepuhan Cirebon, bahkan semua keraton yang ada di Cirebon menghadap ke arah utara.
Adapun dari segi arsitekturnya, Keraton slot bet 800 Kasepuhan Cirebon punya rancangan akulturasi budaya. Yaitu:
- Jawa
- Tiongkok
- Eropa
Selain itu, di area luar Keraton Kasepuhan Cirebon punya 2 gerbang utama yang penuh dengan nilai filosofis. Di antaranya:
- Gerbang Kreteg Pangrawit, yang terdapat di sebelah utara.
- Lawang Sanga, yang terdapat di sebelah selatan.
Nilai-nilai filosofis salah-satunya tercermin dalam kuantitas tiang penyangga pendopo. Ada yang berjumlah 5 tiang, yang bermakna Rukun Islam, dan tiang Penyangga yang berjumlah enam yang bermakna Rukun Iman.
2. Bangunan Selain Keraton
Keraton Kasepuhan Cirebon punya luas lebih kurang 26 hektar, agar bangunan-bangunan yang ada di wilayah tersebut bukan hanya saja Keraton Kasepuhan Cirebon.
Dan inilah beberapa bangunan lain yang ada di kawasan tersebut:
- Pancaratna,
- Lapangan Giyanti,
- Siti Inggil,
- Langgar Agung,
- Bangsal Pringgadani,
- Bangsal Parabayaksa,
- Bangsal Panembahan.
3. Museum
Daya tarik selanjutnya dari Keraton Kasepuhan Cirebon adalah terdapat sebuah museum, atau area tertentu penyimpanan barang-barang bersejarah, dan juga punya nilai sakral.
Penataan barang-barang tersebut di pisahkan berdasarkan era kepimimpinan. Di antaranya:
- Masa Pangeran Cakrabuana,
- Masa Sunan Gunung Jati,
- Masa Sultan-sultan Cirebon.
Barang bersejarah yang selamanya menyedot perhatian pengunjung adalah Kereta Kencana Singa Barong. Kereta Singa Barong merupakan kendaraan legendaris yang selamanya digunakan oleh Sunan Gunung Jati.